PELAKSANAAN PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Kegiatan perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2021/2022 dilaksanakan dengan pola 50% secara tatap muka (luring) dan 50% secara online (daring). Kegiatan perkuliahan tatap muka dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan demi terwujudnya lingkungan dan atmosfer kampus yang sehat, aman, nyaman, dan kondusif.

 

Kegiatan perkuliahan tatap muka dilaksanakan dengan menegakkan protokol kesehatan, yaitu: 

  1. Menghindari penggunaan sarana pembelajaran yang tertutup, menimbulkan kerumunan, dan terjadinya kontak jarak dekat;
  2. Meniadakan kegiatan dan ruang yang berpotensi mengundang kerumunan;
  3. Menyediakan tempat cuci tangan/hand sanitizer di tempat-tempat strategis;
  4. Wajib menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau masker medis sekali pakai sesuai standar kesehatan;
  5. Menerapkan jaga jarak minimal 1,5 meter antar sivitas akademika;
  6. Membatasi penggunaan ruang maksimal 50 persen kapasitas kelas dan maksimal 25 orang;
  7. Menerapkan upaya saling peduli, saling menjaga dan melindungi;
  8. Menerapkan etika batuk/bersin yang benar;
  9. Menyiapkan dukungan tindakan kedaruratan melalui Tim Gugus Tugas Internal (GTI) Kampus Pesantren Darussalam
  10. Melaporkan kepada satuan gugus tugas penanganan Covid-19 daerah setempat apabila ditemukan kasus Covid-19.

Para dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan yang melaksanakan kegiatan perkuliahan tatap muka harus memenuhi kriteria berikut:

  1. Dalam keadaan sehat;
  2. Dapat mengelola dan mengontrol bagi yang memiliki penyakit penyerta (comorbid);
  3. Khusus mahasiswa yang berusia di bawah 21 tahun harus mendapat persetujuan dari orang tua/wali atau pihak yang menanggungnya;
  4. Bagi mahasiswa yang tidak bersedia melakukan pembelajaran tatap muka dapat memilih pembelajaran secara daring.

 

  • Pembaharuan terakhir 2021-09-11 08:01:34 1042 hits

Jangan Pernah Berbakhil, Saudaraku!

Rasulullah Saw. Bersabda :Perumpamaan Orang Yang Pemurah Dan Orang Yang Bersedekah Seperti Seorang Lelaki Yang Memakai Dua Helai Jubah Atau Dua Helai Baju Besi Dari Dadanya Hingga Keatas. Apabila Orang Yang Berbelanja (Dalam Riwayat Lain: Apabila Orang Yang Bersedekah) Ingin Memberi Sedekah, Maka Baju Itu Longgar Buatnya; Dan Apabila Orang Bakhil Ingin Bersedekah, Maka Baju Itu Menjadi Rimas Dan Panas Sehingga Menutupi Jari-jarinya Serta Menghapus Jejaknya. Abu Hurairah Berkata : Orang Yang Bakhil Ingin Melonggarkan Pakaiannya Tetapi Dia Tidak Mampu Melonggarkannya.

TOP